(Mengimbas kembali enam belas tahun yang lalu)
“Sabar sayang. Usah nangis lagi.”
Bu Kartika sangat kasihan melihat anak saudaranya yang masih menangisi
pemergian kedua orang tuanya. Di usia remaja Alisa perlukan kasih sayang ibu
bapanya. Tempat dia bermanja juga tempatnya bergantung. Kini semua itu telah
tiada. Kasihan Alisa.
“Tante Alisa kangan sama Mama dan
Papa. Alisa ngak bisa lagi berbakti pada mereka. Alisa sayang bangat sama
mereka. Gi mana Alisa mau teruskan hidup ini tanpa mereka.”
Air mata Alisa mengalir laju
membasahi pipinya. Wajah polos itu hilang serinya. Sewaktu mengiringi jenazah
hinggalah pulang ke rumah, wajah sedih Alisa meruntun naluri keibuan Bu
Kartika.